Sabtu, 19 Februari 2011



MANAMA – Pasukan keamanan Bahrain kembali menembaki demonstran anti pemerintah di Ibu Kota Manama. Sedikitnya 55 orang mengalami luka-luka.

Sebelumnya, militer Bahrain berjanji mengambil langkah tegas untuk meredakan keadaan setelah serangan dari polisi yang memakan korban jiwa.

Dikutip dari AFP, Sabtu (19/2/2011), Putra Mahkota Salman bin Hamad al-Khalifa berjanji untuk membuka dialog nasional saat keadaan sudah kembali tenang, dan segera setelah Raja Hamad secara resmi menetapkan dirinya akan menggelar dialog.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk tindakan kekerasan di Bahrain, yang merupakan daerah vital strategis bagi Washington karena pangkalan Angkatan Laut AS berada disana dan 40 persen distribusi minyak dunia melalui negara Teluk tersebut.

Peluang terjadinya krisis berkepanjangan meningkatkan ketakutan akan titik kilas potensial antara Iran dan negara rival Bahrain, jika republik Islam berencana memanfaatkan unjuk rasa yang dilakukan oleh Syiah.
Menteri Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast mengatakan Iran mengutuk tindakan konfrontasi dengan kekerasan dan meminta Bahrain menahan diri.

Sekumpulan pengunjuk rasa mencoba memasuki Lapangan Pearl, pusat demonstrasi pro demokrasi yang terjadi di Bahrain, ketika pasukan keamanan menembaki mereka. Para saksi mata mengatakan tembakan ditujukan pada para demonstran di dekat Rumah Sakit Salmaniya, sekitar 20 km ke arah selatan.(fmh)

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tidak Mengirim Spam : Karena Setiap Spam akan kami hapus