Selasa, 19 Oktober 2010

Viandraminerva,Phillip Island - Paddock pembalap adalah tempat paling steril di setiap arena MotoGP. Apa jadinya jika kita berada di dalamnya? Wah ternyata luar biasa! Selain berfoto bareng dengan pembalap pesohor semacam Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, kita juga bisa 'menikmati' tatapan iri banyak pengunjung MotoGP.

Begitulah kira-kira dialami Viandraminerva saat mengunjungi paddock tim FIAT Yamaha di arena MotoGP Australia di Phillip Island akhir pekan lalu. Atas Undangan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) – yang sekaligus juga salah satu sponsor Rossi-Lorenzo, Viandraminerva bersama beberapa rekan media mendapat kesempatan mengunjungi paddock duo pembalap itu.

Sungguh, bukan persoalan gampang untuk sampai ke sana. Jika diibaratkan penjagaan VVIP, inilah ring nomer satunya. Uang belum tentu berlaku di sini. Tiket masuk paddock yang dijual terbatas (harganya bisa sampai 1165 dolar Australia atau sekitar Rp 10 juta. Ongkos tribun hanya 265 dolar), hanya mampu membawa pemegangnya masuk ke dalam kompleks paddock, tidak sampai ke dalam paddock privat masing-masing pembalap. Kartu pass wartawan resmi sekalipun tidak ampuh. Pass hanya berlaku di kompleks paddock dan media center.

Di sanalah,Viandraminerva dan rekan-rekan media lainnya hari itu, Minggu (17/10/10), berada di Paddock Rossi dan Lorenzo. Cuaca hari itu di Phillip Island sebetulnya diramalkan hujan. Namun, entah mengapa, tambah siang, hujan tak juga turun. Justru matahari semakin siang semakin terik. Untunglah udara di sirkuit MotoGP paling selatan di dunia itu selalu dingin.

Paddock Rossi dan Lorenzo terletak bersisian, di dekat pintu akses utama paddock. Pengunjung (mereka yang memegang tiket masuk paddock) yang ingin melihat pembalap idola tidak boleh masuk ke dalam paddock pembalap, namun hanya diperbolehkan berdiri dalam jarak 2 meter yang dibatasi oleh pagar knockdown dengan pengawasan sekuriti.

Paddock Rossi dan Lorenzo paling ramai dibanding milik pembalap lain. Agaknya, popularitas dan prestasi keduanya memang paling banyak menyedot fans MotoGP, terutama Rossi khususnya yang menjadi legenda dalam satu dasawarsa ini. Ada sekitar 200 fans dan fotografer yang menanti kemunculan Lorenzo dan Rossi di paddock pribadi masing-masing.

Di tengah penantian itulah, kami berkesempatan masuk ke dalam paddock pribadi Lorenzo dan Rossi. Laura Motta, Race Event Coordinator FIAT Yamaha, memandu rombongan, memperkenalkan dengan Lorenzo dan Rossi. Lorenzo yang belum lama mengunjungi Indonesia, masih ingat menyapa rombongan dengan bahasa Indonesia, “Halo, apa kabar,” sapanya ramah.

Setelah berfoto dengan Lorenzo, kami menunggu Rossi yang belum muncul di paddocknya. Dalam rentang waktu itu cukup waktu untuk melihat apa isi paddock. Di dalam paddock utama, masing-masing berisi dua buah motor, perangkat mekanik dan 22 buah ban yang berbeda untuk tiap kondisi treknya.

Motor untuk pembalap memang disiagakan dua buah. Yang satu dipersiapkan untuk lomba, sementara satunya adalah cadangan. Menariknya, motor untuk lomba, baru disiapkan pada jam jam terakhir menjalang balapan dimulai. Agaknya sembari menunggu kondisi trek terkini yang ada di lintasan.

Nah, di belakang tirai paddock, bekerja team pendukung dengan perangkat komputernya masing-masing. Dan juga tak kalah sibuk adalah Gigi Soldano, fotografer resmi team Fiat Yamaha yang membuat dokumentasi tim.

Tak lama kemudian, Rossi pun muncul, sementara itu gerai paddock Lorenzo telah ditutup. Di sini, baru nampak kharisma legenda Rossi. Fansnya berteriak-teriak menyebut “Vale...Vale...” seolah memberi dukungan untuk pembalap senior yang tahun depan berbaju Ducati tersebut. Mereka juga jeprat jepret kamera sana-sini untuk mengabadikan Rossi atau sekadar memohon tanda tangan.

Kalau melihatnya sendiri, baru terasa jika kharisma Rossi tetap yang terdepan, meski beberapa tahun terakhir dominasinya digoyang oleh banyak pembalap muda lainnya. Dan perlu dicatat juga, di arena MotoGP Phillip Island, di antara pembalap lain, hanya Rossi yang memiliki outlet khusus untuk menjual personal brand dirinya sendiri.

Rossi juga menyambut hangat rombongon kami. Setelah berfoto bersama sejenak, tur masuk ke paddock pribadi Rossi dan Lorenzo pun usai. Tak kurang 20 menit, kami berada di dalam paddock. Waktu yang cukup lama, sebab manakala tekanan balapan tengah tinggi, orang luar haram masuk ke dalam paddock. Kalau pun boleh, takkan lebih dari tiga menit! Wowww.

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tidak Mengirim Spam : Karena Setiap Spam akan kami hapus