Rabu, 10 Februari 2010

Tentang tenaga nuklir (nuclear energy) sebenarnya tak perlu ada ketakutan.
Perihal ketakutan yg muncul adalah karena ketidak tahuan, ketidak mengertian,
ketidak pahaman, ketidak kenalan (ununderstanding, uncomprehension,
unregocnition) [saya sdg mempersiapkan penerbitan buku 'apa dan
bagaimana tenaga nuklir?'] Seandainya banyak org mengerti ttg tenaga
nuklir, ketakutan tsb tak perlu terjadi dan reaksi org tak ektrim atau
berlebihan. Sbg analogi banyak org takut terhadap hantu, dedemit atau
jin, padahal jika banyak org mengerti ttg jin secara ilmiah, maka
ketakutan tersebut tak akan muncul [saya ada menulis artikel berisi
uraian formula matematik dan fisika ttg alam gaib].

Semua ilmuwan yg mengerti ttg teori relativitas Einstein, sepakat bahwa
teori tsb sangat berguna (useful). Perihal lbh banyak sisi negativ drpd
sisi positiv itu adalah cara pandang manusia thdp sesuatu. Udara, air,
dan api bisa sangat berguna bagi manusia, tp juga dpt menjadi
malapetaka. Pisau adalah alat sangat berguna utk potong-memotong dan
masak-memasak, tp juga bisa jadi alat pembunuh dan mutilasi. Demikian
juga minyak-tanah, bensin, dan gas elpiji. Sebrp besar sisi negativ dan
sisi positiv sesuatu, bergantung kpd manusia yg menggunakannya. Sesuatu
bisa jadi penunjang kehidupan manusia, tp ia juga bisa jadi pemusnah.
Angin topan, banjir, dan kebakaran adalah manifestasi udara, air, dan
api sbg pembawa bencana. Contoh lain adalah narkotik. Jadi bergantung
utk apa sesuatu itu digunakan.

Limbah radioaktiv adalah efek tenaga atomik. Tenaga atomik dihasilkan dr
fissi atomik (pemisahan inti atomik). Andai manusia tak melakukan fissi
atomik buatan (artificial atomic fission) atau bom atomik, fissi atom
akan terus berlangsung secara alamiah didlm alam, krn tiap atom berat
senantiasa luruh (decay) dalam suatu kurun waktu yg disebut waktu paruh
(half time), dan proses disintegrasi nuklir (inti atomik) ini bisa
terjadi dimana saja, dimana ada atom berat dan kondisi lingkungan
memungkinkan. Hanya saja ada atom yg memiliki waktu paruh singkat dan
ada yg memiliki waktu paruh lama. Radioaktiv tak harus selalu
berkonotasi negativ. Banyak proses radioaktiv digunakan dlm dunia medis
dan kedokteran utk melacak sumber penyakit dan utk pengobatan. Misal
pemanfaatan sinar-X atau Roentgen, dan iridiasi kanker. Di bidang teknik
digunakan utk NDT (non-destructive testing).

Teknologi nuklir bukan proses peluruhan radioaktiv, justeru
kebalikannya, dihasilkan dr fusi nulir (penggabungan inti atomik), dan
dpt dibedakan atas fusi panas (thermal fusion) dan fusi dingin (cold
fusion). Jika fusi dingin hidrogenium berhasil dilakukan secara teknis
praktis dan ekonomis, shg dpt diproduksi secara mudah dan murah, maka
manusia tak perlu risau kekurangan sumber energi, seperti kekhawatiran
bahwa reservasi minyak bumi dan batubara akan segera terkuras dlm bbrp
dasawarsa mendatang. Sumber hidrogenium tersedia berlimpah-ruah di tujuh
samudera yg meliputi sekitar 70 persen pemukaan Bumi, dlm bentuk H20
(dihidrogen oxyde), dan bahkan hidrogenium tersedia di udara dlm bentuk
gas air atau uap air, ± 0,41%, dan bahkan di antariksa. Dengan kata
lain, reservasi hidrogenium tersedia sepanjang masa.

[samudera : benua = 41 : 12. Hasil-bagi (quotient) 41 : 12 menghasilkan
3,341.666.666. 666.667. . . ., dimana nilai ini lbh-kurang samadengan
nilai perbandingan (rasio) total samudera dan total benua,
76,923.076.923% : 23,076.923.076% = 3,333.333.333. Disamping samudera,
didalam tiap benua ada danau luas dan sungai besar, yg bila ditotal
nilainya sekitar 6,923.076.923% , sehingga jika ditotal dgn samudera,
maka rasio air dan tanah adalah sekitar 70% : 30% = 2,333.333.333. ]

Suatu kekeliruan besar kalau kita menyatakan bahwa penemuan ilmiah dan
teknis, seperti fissi atomik dan fusi nuklir, bukan karunia Tuhan YME.
Pengajuan bbg teori spt dikemukakan Einstein adalah suatu rahmat Tuhan
YME, dimana dgn teori-teori tsb kita bisa lbh memahami tentang hakekat
alam semesta atau jagatraya, dan memperoleh penjelasan ilmiah ttg bbg
makhluk spt jin dan mala`ikat, dan bahkan pemahamam ilmiah ttg keesaan
Tuhan YME. Org yg mempelajari fisika dan tlh sampai pd singularitas
medan (field singularity) cepat atau lambat akan menyadari bahwa
ketunggalan kosmik tsb adalah manifestasi keesaaan Tuhan di alam
semesta.

Allah, Tuhan YME mengatur seluruh alam berdasarkan pd hukum keseimbangan
(equilibrium state, qisthun), dimana tiap sesuatu selalu berupaya
mempertahankan keadaan tahana keseimbangan sementara (quasi equilibrium
state, status quo, tsabit) melalui suatu dinamika, shg tiap saat segala
sesuatu berada dlm apa yg disebut tahana diam sementara (quasi-static
state). Alam semesta dgn segala isinya adalah suatu dinamika aktiv tiada
henti dan senantiasa berupaya mencapai keseimbangan kosmik (cosmic
equilibrium) via penyesuaian- kembali isostatik (isostatic readjusment) ,
atau restorasi isostasi (restoration of isostacy).

Allah adalah Maha-Pencipta, tp juga dia Maha-Penghancur. Dia Maha
Pengasih dan juga Maha-Penyayang, tp Dia juga Maha keras dan Maha
dahsyat dgn siksa-Nya. Meski demikian, Allah tak sdh (had never, lam)
dan tak akan pernah (would never, lan) menganiyaya manusia, tp manusia
yg menganiyaya diri mereka sendiri. Malapetaka Hiroshima dan Nagasaki
adalah akibat ulah bangsa Jepang sendiri. Amerika serikat hanyalah alat
pelaksana dan katalisator utk peristiwa tsb. Perang adalah ulah manusia,
tp tak terlepas dr skrenario Allah sbg Maha-Perencana.

Alam semesta tak bisa digapai dgn rasa-rasa atau kira-kira, tp secara
eksak dgn matematika, dan ilmu alam atau fisika. Apa yg dikenal dgn
hukum fisika adalah sunnatullaah (aturan dan ketentuan Allah), dan semua
peristiwa berlangung dgn rumusan matematik. Alam semesta itu sendiri
adalah aayaatullaah (tanda-tanda Allah). Jika kitab suci agama samawi
adalah ayat-ayat disabdakan (aayaat qawliyyah, said verses), mk semesta
adalah ayat-ayat diberadakan atau diciptakan (aayaat kawniyyah, aayaat
khalqiyyah, created verses). Hanya saja kebanyakan manusia tak atau blm
mengetahuinya. Semua ilmuwan dan inventor sepakat ttg hal ini. Galileo,
Kepler, Newton, Pascal, Einstein, Hubble, Gamow, dll, hingga Hawking
sependapat ttg hal ini.

Bagi Allah, Tuhan, tak ada istilah peri kemanusian. Ia bebas dan berbuat
sekendak-Nya tanpa batas dan tanpa henti. brp banyak Dia tlh menciptakan
generasi sblm kita, dan Dia tlh memusnahkannya. Teramat mudah bagi-Nya
melenyapkan kita, bahkan semuanya, dan menciptakan generasi baru sbg
pengganti kita. Tlh terbukti secara antropologik, biokimiawi dan
biofisik, bahwa dalam waktu hampir bersamaan Dia sekurangnya tlh
menciptakan tiga spesies manusia yg serupa dan berkembang secara
paralel, tp samasekali berbeda dlm rantai DNA (deoxy-ribose nucleid
acid), dimana dua spesies tlh dimusnahkan dan tinggal fosil belaka,
hanya spesies kita 'homo sapiens sapiens' bertahan, mungkin hingga
sampai akhir masa.

Bahkan adakalanya Allah mengorbankan sesuatu untuk memelihara sesuatu yg
lain, dan itu berlangsung menurut hukum sebab-akibat secara berantai dan
bertaut (chained, linked) dan sambung-menyambung (estafet). Misal,
ribuan bahkan jutaan manusia mati akibat tsunami, dan tsunami adalah
akibat gempa tektonik (tectonic quake), dan gempa teknonik adalah akibat
pergeseran lempeng teknonik (tectonic plate), dan pergeseran lempeng
tektonik tsb terjadi sbg akibat lempeng tsb mengambang diatas bagian
cair bumi yg bergejolak untuk mencapai keseimbang dlm status
kuasi-stabil, dst.

Jadi gempa justeru adalah upaya agar menjaga bumi jangan sampai meledak
[silahkan tanyakan kpd ahli geologi dan geofisika, mengapa demikian],
dimana sebagian manusia mati utk menjaga kesinambungan generasi manusia
di Bumi. Secara faktual, Bumi tak pernah diam. Bumi kita sesungguh
adalah benda yg memiliki kecerdasan kosmik (cosmic intelligence) , sbg
satu benda angkasa yg turut menjaga keseimbangan kosmik secara
keseluruhan. Banyak org awam sering menyebut bahwa dlm tiap musibah ada
hikmah tersembunyi dibalik bencana, tp hanya segelintir org memahami
makna dr apa yg mereka ucapkan tsb secara nyata.

Teori khusus relativitas Einstein sdh terbukti secara empiris dan
teknis, dan terbukti benar, dan membawa manusia ke dunia modern. Tak ada
satu kesalahan didlmnya, apalagi kesalahan fatal. Formula E = mc^2 bukan
karangan Einstein, tp hidayah Allah kpd Einstein, utk kemaslahatan
manusia. Manusialah yg menentukan penggunaannya, apakah akan
mendatangkan lbh banyak manfaat atau mudharat darinya.

Hal serupa berlangsung dlm rekayasa genetik (genetik engineering) .
Secara teoriti, manusia pandai atau manusia jahat bisa diprogramkan dan
dimanipulasi sejak awal. Bukan ilmu dan teknologi rekayasa genetika tsb
yg salah, tp manusia yg menggunakannya. Pengklonan (clonning) tlh lama
digunakan, dan dgnnya kita bisa membiakkan bibit unggul utk tanaman
bahan makanan dan hewan ternak. Tp dgn metode sama kita juga bisa
memproduksi manusia spt Einstein atau Hitler, lalu mencetak ribuan
serdadu tempur gagah berani, semacam 'android', 'robotron', atau
'cyborg'. Salahkah rekayasa genetik? Tidak! Manusia yg
menyalahgunakannya. Begitu pula dgn fisi atomik dan fusi nuklir. Jika ia
digunakan oleh org baik mk, ia akan membawa manfaat, dan sebaliknya jika
ia digunakan oleh org jahat, mk ia akan membawa mudharat.

Demikian uraian kami, semoga membuat kita lbh bijak dlm menyikapi segala
sesuatu peristiwa. Smg bermanfaat utk semua, sbg bekal dasar utk jadi
lbh bijaksana; tak ada manusia sempurna, shg tak ada seorg pun pernah
luput dr kekeliruan, kesalahan, dan kealpaan; begitu pula kami; dan dgn
rendah hati mohon maaf dan harap maklum bila ada salah kata dan atau
salah ketik. Hanya Alláh Maha-Berilmu dan Maha-Benar. Smg kita semua
dilimpahi ilmu bermanfaat dan senantiasa dibimbingNya ke jalan yg benar
dan tetap berada dalam kebenaran, dijauhkan dr sifat sombong dan angkuh,
dan didekatkan kpd sifat rendah hati, penolong, penyabar, dan pemaaf.
`Amín.

By:viandraminerva Solusi

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tidak Mengirim Spam : Karena Setiap Spam akan kami hapus