Minggu, 07 Maret 2010

MAKASSAR - Ratusan warga yang bermukim di sekitar Jl Sultan Alauddin, Makassar, bentrok dengan kelompok mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, akibat kesal dengan aksi mahasiswa yang memblokade jalan saat berunjukrasa, Kamis. Bentrok yang bermula sejak pukul 13.00 WITA tersebut sulit dikendalikan aparat kepolisian, sebab warga dan mahasiswa sama-sama tidak mau mengalah. Keduanya terus saling membalas lemparan batu.

Ratusan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di belakang kelompok warga tak mampu maju untuk mengamankan situasi, disebabkan sengitnya perlawanan antar dua kelompok.

Mulanya, mahasiswa tak berniat berbenturan dengan warga, sebab unjukrasa tersebut ditujukan sebagai tekanan terhadapa penyelesaian kasus penyerangan oknum polisi ke sekretariat HMI Cabang Makassar, Jl Botolempangan pada Rabu (3/3) malam. Namun karena kesal, warga sekitar yang terhambat aktivitasnya akibat pemblokiran jalan oleh mahasiswa, langsung mengadakan penyerangan dibantu sejumlah orang yang diduga pengendara yang melintas di Jl Sultan Alauddin.

Sejumlah pihak lain berupaya mengendalikan suasana, dibantu aparat kepolisian dan tokoh masyarakat setempat, namun hal tersebut tidak meredakan situasi. Hujan batu bahkan terus terjadi.

Aparat kepolisian dari satuan Brimob Polda Sulselbar dengan kendaraan pengendali massa (Dalmas) berupaya merengsek maju. Mereka juga menggunakan kendaraan "water canon" untuk memukul mundur mahasiswa.
Melihat tindakan polisi, mahasiswa kemudian emosi dan mulai menyerang aparat. Polisi akhirnya membalas dengan menmbakkan gas air mata sambil terus memajukan kendaraan water canon secara perlahan.

Mahasiswa akhirnya mulai mengalah dan mundur masuk ke dalam kampus. Di dalam kampus mereka bertahan menerima serangan batu dari warga. Setelah mahasiswa masuk ke kampus, situasi mulai sedikit tenang.

Wakil Kepala Polda Sulselbar Brigjen Pol Wisnu A Sastro mengatakan, jumlah aparat yang diturunkan sekitar tiga kompi dari satuan Brimob dan Sabhara Polda Sulsel. Dia menambahkan, aparat sudah mendekati mahasiswa dengan upaya persuasif dan prefentif, namun mahasiswa tak menggubris, akibatnya polisi kemudian melakukan penekanan dengan berupaya masuk ke kampus membawa peralatan anti huru hara.

Artikel News Terkait:

Enter your email address untuk Berlangganan Artikel Viandraminerva:

Delivered by Viandra



0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tidak Mengirim Spam : Karena Setiap Spam akan kami hapus