Kamis, 01 Juli 2010


WASHINGTON - Satu dari empat warga Amerika merasa bahwa internet bisa menjadi pengganti pasangan hidup mereka.

Lembaga konsultan komunikasi Zogby International dan 463 Communications di AS melakukan survei mengenai peran internet dalam hidup penggunanya. Hasilnya sungguh mengejutkan, survei tersebut menyebutkan sekira 24 persen warga AS merasa bahwa internet dapat mengusir kesepian dan menggantikan pasangan untuk beberapa waktu.

Persentase tertinggi terjadi di kalangan lajang. Diantara mereka yang tengah sendiri, sebanyak 31 persen baik pria maupun wanita menganggap internet dapat menjadi pengganti kekasih mereka. Demikian keterangan yang dikutip dari Times of India, Sabtu (23/1/2010).

"Tentu saja, internet bisa menjadi teman hidu saya. Bertemu dan berkencan dengan seorang gadis hanya membuang waktu, dan sejujurnya saya hanya memiliki sedikit waktu senggang untuk dihabiskan berkencan," komentar salah seorang profesional senior yang terlibat dalam survei, Shyamanga Barooah.

Lebih jauh lagi, Shyamanga mengaku merasa bosan karena menemukan semua gadis nampak sama. Itu sebabnya dia memutuskan untuk memilih internet sebagai teman hidupnya.

"Saya memilih internet untuk menemani kesendirian saya. Kedua orangtua pun tidak masalah dengan keputusan yang saya ambil," tambahnya.

Hal senada diungkapkan partisipan lainnya Soma Roy, mahasiswi tingkat akhir di National Institute of Fashion Technology. Dia menyebutkan bahwa menikah dengan seseorang yang baik sekalipun hanya akan mengekangnya.

"Pasangan hidup beserta keluarganya akan meminta Anda untuk menuruti ini dan itu, yang mungkin tidak Anda sukai. Menghabiskan waktu dengan sesuatu yang tidak hidup seperti internet merupakan pilihan yang lebih baik," ucapnya.

Situs jejaring sosial telah semakin merajalela dan digandrungi warga di berbagai belahan dunia. Di AS sendiri, sebagian besar warganya dapat dipastikan memiliki akun di Facebook, Twitter, MySpace dan situs jejaring sosial lainnya. Terutama bagi mereka yang termasuk dalam rentang usia 18 hingga 24 tahun, delapan persen dari mereka sepertinya wajib bergabung dalam jejaring sosial

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tidak Mengirim Spam : Karena Setiap Spam akan kami hapus