Senin, 12 Juli 2010

JOHANNESBURG--MI: Pemberitaan kontras menjadi sajian utama dari media massa Spanyol dan Belanda, Senin (12/7), setelah final Piala Dunia 2010, 'mimpi yang menjadi kenyataan' di satu negara, serta 'trauma' Piala Dunia di negara lain.

Harian Spanyol El Mundo memunculkan judul di situs resminya dengan judul: "Spanyol, Spanyol, Spanyol, Piala Dunia menobatkan tim terbaik sepanjang masa."

El Pais menulis:"Impian menjadi kenyataan." Marca memuji pencetak gol tunggal kemenangan Andres Iniesta, dengan mengatakan:"Iniesta mengangkat kami hingga ke surga. Kami menderita, tetapi itu tidak sia-sia."

AS menuliskan:"Spanyol pantas menang melawan Belanda, tim yang tidak pernah berhenti menekan kami hingga pertandingan selesai."

Kekalahan 0-1 yang dialami Belanda merupakan kegagalan ketiga mereka di final Piala DUnia, setelah sebelumnya harus puas menjadi finalis pada 1974 dan 1978. "Trauma ketiga bagi Oranye," tulis De Telegraaf. "Piala Dunia Afrika Selatan akan masuk dalam sejarah Belanda sebagai trauma ketiga sepak bola,"

Gol Iniesta membuat Belanda mengalami guncangan dan kekecewaan mendalam, tulis Algemeen Dagblad. "Setelah darah membeku waktu sore hari di Soccer City, juara dunia masih belum teraih oleh Oranye Eleven. Spanyol begitu bagus di final, kendati itu terjadi di babak kedua perpanjangan waktu."

Trouw menulis: "Belanda perak, Spanyol emas. Spanyol mengalahkan Belanda dengan gol dari Iniesta. Itu pertandingan tanpa permainan brilian."

Saluran siaran publik NOS mengatakan: "Impian telah sirna, Belanda tidak pernah menjadi juara dunia." (espn.com/OL-2)

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tidak Mengirim Spam : Karena Setiap Spam akan kami hapus